Emangnya apasih istimewanya nih rumus, sampai-sampai motoGp'pun memakai nih rumus, sebab piston speed berpengaruh sangat besar terhadap nasib mesin, terutama mempengaruhi Rpm mesin yang bisa diraih. untuk motor harian piston-speednya sendiri dibatasi sampai 21m/s, mengingat rendahnya kualitas material bahan pembuat dari komponen mesin macam seher dan silinder, jika lebih dari itu maka mesin akan sangat riskan mengalami macet atau bisa juga mengalami jebolnya seher. sedangkap pada motor balap macam motogp masih aman sampai 25m/s yang diakibatkan bagusnya kualotas bahan pembuatan seher dan silinder.
E-tech akan memberikan permisalan dan rumusnya:
pada motor tiger yang memiliki langkah silinder 62mm, direkomendasikankah untuk berputar meraih Rpm sampai 12.000rpm dengan cara mengganti CDI???
mari kita jawab sama-sama:
- rumus. ps=(2 x stroke"meter" x maksRpm)/60
=24.8m/s
apa artinya 24.8 bagi tiger?? ya jelas jika tiger diganti dengan CDI racing yang memiliki limiter Rpmnya lebih dari 11.000rpm maka siap-siap saja dengan yang namanya juueebol, kecuali semua komponennya telah memakai material kelas wahid.
Ijin baca. Mas, kalo boleh request bahas jenis-jenis mesin motor yang dinilai dari peak rpmnya. Makasih
BalasHapus@Briyanony
BalasHapusthanks so much atas kunjungannya...
beres mas.....!!!
Bli, itu gambar bloghedernya namanya motor apa ya? Penasaran ane, udah nyari gambar ini motor dari dulu cuma gak tau namanya hehehe... :D
BalasHapus@gendown
BalasHapusitu motor punya honda bro... yaitu Honda NAS(New American Sport)....
mau tanya
BalasHapusmotor udah kenceng di pake tabrakan jadi pelan larinya
apa ya yang bikin gtu?
bro kalau motor suprafit bagus naek seher apa yaakk
BalasHapusseher mizumi aja
BalasHapus